Teknologi sebagai solusi pendidikan dan literasi

Iklan Semua Halaman

Teknologi sebagai solusi pendidikan dan literasi

Kamis, 10 September 2020
Foto. Abdul Qade
HabaIngeNdai.Com - Termasuk proses pendidikan yang sejatinya sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, kini pun dibatasi dengan pemberlakuan PJJ Daring dimana pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk sementara sampai waktu yang tidak ditentukan. Tentu kondisi ini membuat kita semua mengelus dada, prihatin, kasihan generasi  mereka harus menanggung kebengisan makhluk tak nampak itu, sementara Corona terbahak-bahak.

Ada jutaan anak yang terdampak oleh Corona Virus, mereka harus tetap di rumah saja demi menjaga kesehatan agar tidak terjangkit virus, jenuh jangan ditanya, mereka harus terkunkung di dalam rumah, kemarin media dihebohkan oleh  berita siswa SMP yang menikah karena terlalu lama libur, sehingga mereka memutuskan untuk berhenti sekolah, orang tua terpaksa mencuri handphone untuk belajar anaknya, anak terpaksa menjual ayam kesayangan demi membeli hp untuk dipakai belajar, ada anak yang rela pergi sekolah sendiri ke sekolah karena tidak memiliki handphone. Sangat mengharukan.

Kondisi seperti ini mengajak kita semua mau empati dan berbuat untuk menyelamatkan masa depan anak bangsa, karena jangan sampai Corona menghancurkan masa depan regenerasi kita. Tidak usah saling menyalahkan antar yang satu dengan yang lain, saatnya berkontribusi dan ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Maka, hemat penulis Teknologi menjadi solusi dan alternatif untuk masa depan pendidikan dan literasi di Indonesia difase seperti ini. Hal ini selaras dengan pemberlakuan K13 yang menuntut guru dan siswa untuk melek terhadap IT dan tidak boleh Gaptek.

Di situasi Pandemi ini selaras dengan tuntutan kurikulum 2013, karena dengan diberlakukannya PJJ Daring, otomatis guru dan siswa wajib melek IT. Jangan sampai Corona mematahkan harapan dan impian anak bangsa untuk tetap mengenyam pendidikan. Bagaiamanapun dan dalam situasi apapun pendidikan harus tetap berjalan serta anak harus tetap produktif dalam berkarya untuk menyalakan masa depan bangsa. Every Place Is A school.

Oleh karena itu kehadiran Gerakan Menulis Buku Indonesia (GMB-Indonesia) yang sudah 5 tahun berkiprah dalam dunia pendidikan dan literasi memberikan angin segar kepada guru dan siswa untuk tetap berkarya melalui program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) Nasional 2020 yang diperuntukkan bagi siswa dan guru, selain itu di tahun 2020 GMB-Indonesia berusaha untuk melakukan revolusi pendidikan dengan Digitalisasi Sekolah melalui Aplikasi DigiLite yang diberikan gratis untuk sekolah yang ikut dalam program GSMB 2020.

Terakhir Saya Abdul Kader selaku SPL Nasional di GMB-INDONESIA Daerah Bima mengajak bapak/ibu untuk bergabung dan mengikut sertakan sekolahnya dalam program GSMB Nasional 2020, karena saya percaya bahwa peradaban Indonesia harus bermula dari pendidikan dan literasi.
Dan kami ucapkan Selamat kepada SDN 2 Suntu kota Bima telah bergabung dalam GSMB 2020. Ayok segera pastikan sekolah bapak/ibu juga bergabung.
Ayok Berkarya untuk mewujudkan mimpi-mimpi

#SalamLiterasi
#NyalakanMasadepan


Oleh: Abdul Qader
          SPL Nasional
          GMB-Indonesia