Meneropong Kedewasaan Dan Kematangan Politik Pada Pilkada Kebupaten Bima 2020

Iklan Semua Halaman

Meneropong Kedewasaan Dan Kematangan Politik Pada Pilkada Kebupaten Bima 2020

Jumat, 28 Agustus 2020
Foto : Penulis

   
Pilkada tingkat kabupaten bima tahun 2020 tinggal menghitung bulan saja. Proses dan tahapan-tahapan kegiatan politik memang masih terus dilakukan,mulai dari pembentukan timses dari masing-masing bakal calon bupati dan wakil bupati,silaturahmi,blusukan politik serta melakukan konvoi politik dari masing-masing bakal calon yang mendapatkan rekomendasi partai politik juga terus dilakukan dengan tujuan untuk memberitahukan dan memberikan informasi pada masyarakat. Memang aktivitas dan kegiatan politik sampai dengan proses menuju pencoblosan pada bulan Desember nantinya tidak akan pernah berhenti. Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi pada politik pilkada kabupaten bima 2020 tahun ini, misalnya, dari segi tingkat kedewasaan dan kematangan politik pilkada kabupaten bima 2020 ini.
Kedewasaan Dan Kematangan Politik Pada Pilkada Kebupaten Bima 2020
    Pilkada merupakan bentuk kegiatan dan proses demokrasi yang datang 5 tahun sekali pada masyarakat ditingkat lokal daerah yang  dimana masyarakat harus bisa dilibatkan dalam hal untuk memilih pemimpin yang akan memimpin didaerahnya dan pilkada juga merupakan kompetisi/pertarungan elit politik yang ada didaerah. Sudah beberapa kali pilkada bima telah dilakukan akan tetapi jika kita melihat tingkat kedewasaan dan kematangan berpolitiknya masih saja menggunakan cara-cara lama dan tidak begitu terlalu menarik sama sekali. Kematangan dan kedewasaan politik pilkada yang dimaksud yaitu sejauh mana tingkat pemahaman (edukasi,literasi) politik yang dimiliki oleh para timses dari masing-masing bakal calon bupati dan wakil bupati bima. Timses seharusnya bisa memberikan edukasi,literasi serta refensi politik yang baik kepada para masyarakat maupun sesama timses, justru bukan saling menjatuhkan, memfitnah,apalagi sampai menimbulkan konflik diantara keduanya. Seharusnya timses bisa menjadi estafet harapan dan keluhan dari masyarakat untuk diperjuangkan serta disampaikan kepada orang yang didukungnya,selain itu juga timses harus memposisikan diri sebagai representasi dari artikulasi kepentingan orang banyak bukan kepentingan pribadi, keluarga maupun kelompok tertentu. Begitupun halnya dengan bakal calon bupati dan wakil bima, seharusnya pada politik pilkada 2020 ini menjadi momentum untuk bagaimana cara kedewasaan birpikir untuk kabupaten bima kedepannya, bagaimana mengelola kabupaten bima kedepannya dan apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikerjakan,apa yang harus dibangun dan lain sebagainya. Seharusnya itu harus dilakukan dan difikirkan oleh para bakal calon,akan tetapi melihat kondisi rillnya tingkat kedewasaan dan kematangan politik masih belum nampak dan tidak terlalu terlihat. Seharusnya jika ingin melihat dan menilai tolak ukur dari kamajuan,kedewasaan dan kematangan politik pilkada 2020 ini yaitu melihat sejauh mana adu gagasan,progman,ide-ide,serta terobosan apa yang titawarkan dan dicapai  dimasyarakat nantinya setelah terpilih akan tetapi melihat konteks saat ini para bakal calon hanya terus mendengungkan narasi-narasi yang tidak menarik sama sekali terkait dengan slogan, LANJUTKAN,PERUBAHAN, apalagi lagi menjatuhkan, memfitnah sesama bakal calon. Adu gagasan,ide-ide,progam yang menarik dari para bakal calon bupati dan wakil bupati seharusnya patut mulai digaungkan,dan diberikan serta ditodorkan kepada masyarakat, agar masyarakat tahu sejauh mana tingkat keseriusan dari calon bupati dan wakil bupati bekerja,untuk kabupaten bima selama 5 tahun kedepannya serta meningkatkan taraf sejehjateraan hidup dari masyarakat kabupaten bima kedepannya.
    Harapannya yaitu momentum pilkada bima 2020 ini sebagai momentum adu gagasan,ide-ide serta program dari bakal calon bupati bima agar bagaimana bima kedepannya menjadi bima yang baik,bagus lagi serta menjadi kabupaten yang maju dan menjadi kabupaten contoh bagi kabupaten dan kota yang ada di wilayah provinsi NTB, dan harapan kedapa timses juga yakni bisa menjadi representasi kepentingan orang banyak untuk bicarakan kepada calon yang didukungnya bukan malahan merepresentasikan kepentingan keluarga, kelompok dan individu dan timses juga bisa memberikan contoh terbaik bagi masyarakat serta meberikan edukasi,dan literasi politik yang baik kepada masyarakat agar kedepannya tingkat kedewasaan dan kematangan politik pilkada kabupaten bima bisa baik dan maju lagi. penyelenggara, peserta serta dengan partisipan politik pilkada bima 2020 ini harus bisa menjaga hubungan yang harmonis dan baik guna menciptkan pilkada yang harmonis yang damai.

Penyelenggara pemilukada (KPU,BAWASLU) kab bima 2020 ini harus bekerja secara profesional,dengan menjadi integritas,indepedensi serta netralitasnya guna menggapai PILKADA MARASO sesuai dengan slogan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima 2020.
Penulis.
Muhammad Fakhrur Rodzi( Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY)